-->

845 Ribu Siswa Smk Akan Ikuti Pendidikan Dari Industri

845 Ribu Siswa Smk Akan Ikuti Pendidikan Dari Industri
845 Ribu Siswa Smk Akan Ikuti Pendidikan Dari Industri


 mulai menjalankan jadwal pendidikan vokasi industri bagi siswa dan guru sekolah menengah 845 Ribu Siswa Sekolah Menengah kejuruan akan Ikuti Pendidikan dari Industri
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai menjalankan jadwal pendidikan vokasi industri bagi siswa dan guru sekolah menengah kejuruan (SMK). Program ini ditargetkan menawarkan akomodasi praktik kerja industri bagi 845 ribu siswa Sekolah Menengah kejuruan hingga tahun 2019.

Peluncuran jadwal pendidikan vokasi industri berlangsung di pabrik ganjal kaki PT Dwi Prima Sentosa, Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/2/2017). Peluncuran jadwal ini dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan istri Mufidah Jusuf Kalla, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menperin Airlangga Hartarto, Gubernur Jatim Soekarwo, para walikota dan bupati di Jatim, para pimpinan perusahaan industri dan kepala SMK.

"Sekarang SDM industri sudah masuk katergori demand driven, seruan dari dunia perjuangan makin usang makin besar. Untuk itu diharapkan jadwal strategis untuk memastikan industri Indonesia makin menyerap tenaga kerja," kata Airlangga.
 mulai menjalankan jadwal pendidikan vokasi industri bagi siswa dan guru sekolah menengah 845 Ribu Siswa Sekolah Menengah kejuruan akan Ikuti Pendidikan dari Industri
Wapres JK tinjau pendidikan vokasi di Jawa Timur Foto: Enggran Eko Budianto

Oleh alasannya itu, lanjut Airlangga, Kemenperin meluncurkan jadwal pendidikan vokasi industri. Menurut dia, jadwal ini merupakan implementasi Inpres No 9 Tahun 2016 perihal revitalisasi Sekolah Menengah kejuruan dalam menungkatkan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.

"Tugas Kemenperin meningkatkan kolaborasi dengan dunia usaha, memberi susukan lebih luas bagi siswa Sekolah Menengah kejuruan untuk melaksanakan praktik kerja lapangan dan jadwal magang industri bagi guru SMK," ujarnya.

Peluncuran jadwal pendidikan vokasi industri ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman 5 menteri, yaitu Menperin, Mendikbud, Menriset Dikti, Menaker, dan Menteri BUMN. Sebagai tahap awal, kata Airlangga, jadwal ini diterapkan di Jatim yang melibatkan 49 perusahaan industri dan 214 SMK.

"Selanjutnya secara sedikit demi sedikit diluncurkan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Banten. Target kami hingga 2019, menyentuh 1.775 Sekolah Menengah kejuruan mencakup 845.000 siswa kolaborasi dengan 355 perusahaan industri," terangnya.
Wapres JK tinjau pendidikan vokasi di Jawa Timur Foto: Enggran Eko Budianto

Sebagai kelanjutan jadwal pendidikan vokasi industri ini, kata Airlangga, akan dilakukan penyelarasan kurikulum pendidikan sesuai kebutuhan industri, penyediaan workshop, laboratorium dan teaching factory untuk praktik kerja industri siswa dan magang industri bagi guru SMK. Selain itu, akan dilakukan penyediaan pelatih dan silver expert dari industri, pembangunan infrastruktur kompetensi di SMK, serta pertolongan akta perusahaan industri kepada siswa SMK.

"Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama dengan Kemenristek Dikti perihal penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi di luar kampus utama berhubungan dengan industri. Program komplemen ini untuk menambah kompetensi lulusan Sekolah Menengah kejuruan selama setahun setara dengan D1," cetusnya.

Tak hanya itu, tambah Airlangga, upaya peningkatan SDM juga melalui jadwal diklat dengan sistem 3 in 1 (pelatihan sertifikasi kompetensi penempatan kerja). Tahun ini ditargetkan 22 ribu orang mengikuti jadwal tersebut. Sementara tahun 2017 ditargetkan menyentuh 162 ribu orang.

Pada pembukaan diklat pertama hari ini, diikuti 300 orang. Terdiri dari operator mesin industri garmen 80 orang akan ditempatkan di PT Sritex Sukoharjo, diklat elektro 50 orang akan ditempatkan di PT Yamaha Electronics Manufacturing Pasuruan, diklat ganjal kaki 100 orang akan ditempatkan di PT Dwi Prima Sentosa di Ngawi, diklat welding galangan kapal 70 orang PT PAL, PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, PT Adiluhung, PT Lamongan Marine Industry, dan PT Komatsu Indonesia.

"Sejak 2014, sudah ada 483 penerima diklat welding galangan kapal, mereka dikirim ke Jepang 61 orang untuk magang 3 tahun di Mitsui Engineering Shipbuilding," tandasnya.

Sementara Gubernur Soekarwo menyambut baik peluncuran pendidikan vokasi industri di Jatim. Sebagai provinsi dengan 30% merupakan tempat industri, pejabat yang bersahabat disapa Pakde Karwo ini berharap ada peningkatan kualitas tenaga kerja.

"Tahun 2017, training kerja 28.000 angkatan kerja, 27.060 di UPT Pelatihan Kerja Jatim dan BLK Kabupaten dan kota, 60 orang training yang berhubungan dg Tentara Nasional Indonesia AL, pemagangan 8.080 orang dengan dunia industri. Pengusahaa sepakat untuk ditambah lagi," terperinci Airlangga.

Advertisement