mempertahankan kepercayaan yg telah tersemat di hati harus dijalani dengan seluruh risiko. terlebih lagi nasib menderitapun rela dilakoninya.
merupakan abdul munir, masyarakat asal sumba, nusa tenggara timur (ntt) yg belum lama ini memeluk agama islam.
buat sehingga mualaf, munir harus berkorban. ia harus meninggalkan keluarga, kampung taman serta juga agama yg sepanjang ini dianutnya.
bukan cuma hijrah kepercayaan namun pula hijrah tempat tinggal dari sumba ntt ke sumbawa ntb. ini dicoba karna keluarga menentangnya pindah kepercayaan.
keluarganya sempat memforsir serta juga menganiaya munir agar berulang ke agama sebelumnya.
karna senantiasa mempertahankan kepercayaan baru yg dianutnya tersebut, munir kini tinggal di sumbawa tanpa sanak keluarga. dikala ini kondisi munir amat memprihatinkan.
ia tinggal di dasar kolong rumah yg berposisi di tengah sawah tempat raberas kelurahan seketeng, kota sumbawa besar.
ini berkah belas kasihan seseorang masyarakat setempat yg mengajaknya tinggal sehabis munir sebagian kali tinggal menumpang di sebagian rumah masyarakat.
buat mempertahankan hidupnya dengan mencari nafkah, munir tak lagi mempunyai kuasa. ihwal dampak terkena stroke yg memunculkan tangan serta juga kakinya kaku.
munir cuma bisa terbaring sakit, tubuhnya kurus kering serta juga tak terurus. karenanya ia lebih memilah berposisi di kolong rumah daripada di atas rumah panggung agar memudahkannya dalam perawatan.
“saya mau senantiasa tinggal di sumbawa serta juga mati dalam kondisi islam, ” ucapnya lirih.
karna itu munir memerlukan dorongan semu pihak paling mutlak pemerintah wilayah lewat leading zona terpaut serupa dinas sosial serta juga dinas kesehatan.
demikian dengan umat muslim dengan peristiwa bulan suci ramadhan sanggup meringankan penderitaan munir, hingga – hingga lekas pulih serta juga bangkit buat menyambut kehidupannya yg lebih baik di masa depan.
( sumber: samawarea. com )
Advertisement